Mentari pagi yang aku nanti Terasa subur menyinari Lingkungan hidupku yang penuh tikus berdasi Ditengah wabah ini Hanya kesedihan melanda hati Termenung dalam nestapa sunyi Tentang hari esok yang penuh majas dan ironi Tinta hitam bertabur dikertas putih menyaksikan teriakan penah anak kami Yang kunjung tidak ada suntikan tinggi Engan sekali menengok ke kanan dan kiri Inilah kami rakyat kecil disini Butuh empati dari mata negeri Yang selalu terdengar lantang Ketika menyembunyikan kuku jari
KUMPULAN PUISI BAPER || PUISI REMAJA || PUISI CINTA || PUISI SEDIH