Langsung ke konten utama

Air Mata Negeri

Mentari pagi yang aku nanti
Terasa subur menyinari
Lingkungan hidupku yang penuh tikus berdasi

Ditengah wabah ini
Hanya kesedihan melanda hati
Termenung dalam nestapa sunyi
Tentang hari esok yang penuh majas dan ironi

Tinta hitam bertabur dikertas putih menyaksikan teriakan penah anak kami
Yang kunjung tidak ada suntikan tinggi
Engan sekali menengok ke kanan dan kiri

Inilah kami rakyat kecil disini
Butuh empati dari mata negeri
Yang selalu terdengar lantang
Ketika menyembunyikan kuku jari